Rabu, 08 Mei 2013

RAMALAN (NUBUWWAT) RASULULLAH SAW TENTANG AKHIR ZAMAN

Belakangan banyak kita dengar berbagai ramalan-ramalan tentang kiamat/kejadian besar yang akan mengguncang dunia. dan Diambil dari berbagai sumber yang dapat dipercaya dan sebagai upaya penyadaran dan pencerahan tentang hakikat kehidupan.
Telah kita yakini bersama, akhir zaman merupakan sebuah masa, dimana pada saat itu adalah bagian akhir sesi kehidupan manusia bahkan seluruh alam semesta menjelang tibanya Hari Kiamat yang merupakan akhir dari seluruh kehidupan alam semesta, bahwa kita berasal dari Nya dan akan kembali menuju kepada Nya. Dan salah satu peristiwa ghaib dahsyat luar biasa, yang akan membuka tabir menuju alam lanjutan setelah dunia ini, adalah kiamat. Mengenai kejadian kiamat ini, banyak sekali penjelasan ayat Al Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah SAW, termasuk tanda-tanda penyertanya. Inilah sebagian dari ramalan Rasulullah SAW berkaitan dengan tanda-tanda akan berakhirnya zaman, sebagai fase menuju kiamat. Mari kita simak bersama-sama, semoga terinspirasi.
Telah tampak orang-orang yang berspekulasi, melakukan ramalan-ramalan baik yang bersifat ilmiah maupun non-ilmiah yang mereka klaim masing-masing kebenaran mengenai tibanya Peristiwa Kiamat tersebut. Namun, kebanyakan dari ramalan-ramalan itu adalah hanya upaya yang didasarkan pada keterbatasan manusia belaka yang tidak sepatutnya kita percayai sepenuhnya, bahkan sebagian besar dari ramalan-ramalan tersebut, mengarah pada tindakan Syirik, karena bagaimanapun, sesungguhnya tidak ada seorang-pun yang dapat mengetahui kapan persis peristiwa Hari Kiamat itu akan terjadi, bahkan seorang Rasulullah Muhammad saw. sekalipun.
RAMALAN (NUBUWWAT) RASULULLAH SAW TENTANG AKHIR ZAMAN
Bila kita simak secara seksama dari penjelasan Al Qur'an dan hadis2 Rasulullah, ternyata kiamat meliputi 2 hal,  yaitu hancurnya peradaban manusia, yang ditandai dengan rusaknya moral dan akhlak, dan yang kedua, hancurnya alam semesta. Kehancuran moral dan akhlak meliputi banyak hal, antara lain: 

1.
Merajalelanya kehidupan free sex, termasuk merebaknya hubungan sesama jenis (homo & lesbi)
2. Merajalelanya ketidak adilan dan kedzoliman
3. Diam membisunya para alim ulama, karena ketakutan dan kekerdilan
4. Penyalahgunaan obat-obat terlarang
5. Dan lain-lain
 Sementara tanda-tanda kiamat dari sisi alam semesta, ditandai dengan makin banyaknya bencana yang terjadi di mana-mana: longsor, banjir, gunung meletus, tsunami, gempa, luapan lumpur dan gas dari bawah bumi dan sebagainya.

Adapun yang dapat kita yakini berkaitan dengan hal ini adalah beberapa ramalan-ramalan (Nubuwwat) Rasulullah Muhammad saw. Yang menandakan akhir zaman. Ramalan-ramalan tersebut dapatlah kita jadikan pelajaran dan peringatan sebagai referensi yang menandakan Era Akhir Zaman yang berarti sudah dekatnya kita menuju Hari Kiamat (Wallahualam Bi Sawab). 
Berikut ini beberapa Nubuwwat Rasulullah saw. Yang diambil dari Hadits-hadits Sahih :
Sebagian ramalan kanjeng Nabi SAW. Ramalan-ramalan ini telah muncul di zaman ini, sehubungan maraknya perselisihan/perdebatan di antara umat muslim hingga hari ini, antara golongan (kaum) ahlussunnah wal jamaah dengan “ahlussunah wal jamaah”, antara pengikut salafus sholeh dengan “pengikut salafus sholeh”, dlsb. Berhati-hatilah.


• ” Maka bahawasanya siapa yang hidup (lama) di antaramu nescaya akan melihat perselisihan (faham) yang banyak. Ketika itu pegang teguhlah Sunnahku dan Sunnah Khalifah Ar Rasyidin yang diberi hidayah. Pegang teguhlah itu dan gigitlah dengan gerahammu.” (Hadis riwayat Imam Abu Daud dan lain-lain. Lihat Sunan Abu Daud juzuk 4, muka surat 201)

Munculnya Kebodohan di mana-mana
• Akan keluar suatu kaum akhir zaman, orang orang muda yang bodoh fikirannya. Mereka banyak mengucapkan perkataan “Khairil Bariyyah” (Maksudnya firman-firman Tuhan yang dibawa oleh Nabi.) Iman mereka tidak melampaui kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagai munculnya anak panah dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka” (Sahih – Imam Bukhari)

 
• Dari Abu Said Al-Khudri z, ia berkata, Ali kwh yang sedang berada di Yaman, mengirimkan emas yang masih dalam bijinya kepada Rasulullah , kemudian Rasulullah membagikannya kepada beberapa orang, Aqra‘ bin Habis al-Hanzhali, Uyainah bin Badr al-Fazari, Al qamah bin Ulatsah al-Amiri, seorang dari Bani Kilab, Zaidul Khair at-Thaiy, seorang dari Bani Nabhan. Orang-orang Quraisy marah dan berkata: “Apakah baginda memberi para pemimpin Najed, dan tidak memberikan kepada kami?” Rasulullah bersabda: “Aku melakukan itu adalah untuk mengikat hati mereka. Kemudian datang seorang lelaki yang berjenggot lebat, kedua tulang pipinya menonjol, kedua matanya cekung, jidatnya jenong dan kepalanya botak. Ia berkata: “Takutlah kepada Allah, ya Muhammad!” Rasulullah bersabda: “Siapa lagi yang taat kepada Allah jika aku mendurhakai-Nya? Apakah Dia mempercayai aku atas penduduk bumi, sedangkan kamu tidak mempercayai aku?” Lalu laki-laki itu pergi. Seseorang di antara para sahabat minta izin untuk membunuh laki-laki itu (diriwayatkan bahwa orang yang ingin membunuh itu adalah Khalid bin Walid), tetapi Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya di antara bangsaku ada orang-orang yang membaca al Quran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum ‘Aad. (Shahih Muslim no. 1762)

  • Dalam hadits yang lain, Imam Bukhari (nomor 6421) dari Shahabat Abu Said Alhudzri, Waktu itu baru selesai perang hunain, Rasulullah SAW membagi ghanimah (harta rampasan perang). Tiba2 datang Abdullah bin Dzil Huwashirah, dari bani Tamim dan berkata “I’dil ya Rasulallah”, berbuat adillah ya Rasulallah. Menurut riwayat Abdur Rahman bin Abi Nu’min, malah “Ittaqillah Ya Muhammad”, taqwalah pada Allah, hai Muhammad. Menurut riwayat Abdullah bin Amr, “I’dil ya Muhammad”. Menurut Imam Hakim, “Ya Muhammad, wallahi lain kaanallahu amaraka an ta’dil maa araka ta’dil”. Demi Allah, engkau telah diperintah adil, tapi kenapa kok tidak adil. Ada juga varian hadits lain, ma araka adalta fil qismah”. Dan Rasulullah SAW menjawabnya, “siapa lagi yang adil kalau aku sdh dianggap gak adil”. Di riwayat lain, Rasulullah SAW sampai sumpah, “demi Allah tak kan kau jumpai setelahku orang yang lebih adil daripadaku terhadapmu”. Demi menyaksikan kedurhakaan orang ini, Sayyidina Umar RA langsung angkat bicara, “biarkan saya penggal leher orang ini”. Dijawab oleh Rasulullah SAW, “Biarkan saja. Sesungguhnya dia nanti punya banyak pengikut, kalau kalian membandingkan shalat kalian dengan shalat mereka, kalian bakal minder. Juga kalau kalian bandingkan puasa kalian dengannya kelihatan kalah. Tapi mereka itu keluar dari agama seakan-akan keluarnya anak panah dari busurnya”. Bahkan saking cepatnya digambarkan oleh Rasulullah SAW, bahwa “Umpama qudzadznya dilihat (oleh pemanah) tidak ada apa-apanya, juga nashlnya (besi ujung panah), rishafnya (tempat masuknya nashl), nadliynya (batang anak panah), tidak ada bekas apa-apanya. Begitu cepatnya hingga tak ternodai oleh kotoran dan darah (si hewan buruan itu, waktu menembusnya).
 
 
Banyak para Para ‘Alim Ulama yang meninggal dunia
• “Tidak akan datang hari kiamat sehingga Allah mengambil orang-orang yang baik dan ahli agama (para ulama, pen.) di muka bumi, maka tiada yang tinggal padanya kecuali orang-orang yang hina dan buruk yang tidak mengetahui yang makruf dan tidak mengingkari kemungkaran. (Ahmad)

• “Di antara tanda-tanda semakin dekatnya kiamat ialah dunia akan dikuasai oleh Luka’ bin Luka’ (orang yang bodoh dan hina). Maka orang yang paling baik ketika itu ialah orang yang beriman yang diapit oleh dua orang mulia” (Thabrani)

• “Sesungguhnya diantara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah manusia tidak mahu mengucapkan salam kepada orang lain kecuali yang dikenalnya saja.” (Ahmad)
 
 
Munculnya Aneka Fitnah
Ramalan Rasulullah tentang Bermunculannya Fitnah bagaikan Bagian Malam yang Gelap Gulita
Diriwayatkan oleh Imam at Tirmidzi di dalam kitab Sunanya; dari Anas bin Malik ra, Rasulullah bersabda : " Mendekati hari kiamat akan terdapat berbagai macam fitnah laksana bagian malam yang gelap gulita. Kala itu seorang menjadi mu'min di pagi hari, berbalik menajdi kafir memasuki sore  hari. Dan menjadi mu'min di sore hari, berbalik menjadi kafir memasuki pagi hari. Orang orang pun akan menjual agamanya dnegan harta benda mereka" ( HR Tirmidzi)
Tingkatan Hadits :
Hadits tersebut sahih, sebagaimana juga dikeluarkan oleh Imam Muslimd alam kitab sahihnya.
Kenyataan dari yang diramalkan :
Imam An Nawawi rm berkata : " Bahwa makna dari hadits tersebut berupa  anjuran supaya bersegera mengerjakan amal shalih sebelum mengalami hambatan dan menjadi sibuk menghadapi berbagai macam fitnah yang tumpang tindih datangnya. Sebagaimana tumpang tindihnya kegelapan malam yang tidak berbintang. Rasulullah saw melukiskan, betapa dasyatnya fitnah tersebut. Sampai sampai seseorang yang di sore harinya masih beriman, berbalik menjadi kafir tatkala memasuki pagi hari, atau justru sebaliknya---disini terdapat keragu raguan dari perawi-- Dan dari besarnya fitnah fitnah tersebut, sehingga menyebabkan seseorang dapat berubah pendirian hanya dalam waktu  satu hari.
Rasulullah SAW tidak menentukan secara pasti terjadinya hari kiamat karena semua itu adalah urusan ghaib dimana hanya Allah SWT saja yang Maha Tahu. Hanya Rasulullah saw memberitakan kapada umatnya tanda-tanda dekatnya hari kiamat seperti nanti yang akan saya jelaskan.  Hal ini terbukti ketika dalam hadits di atas Rasulullah saw tidak mejawab pertanyaan Malaikat Jibril saat ditanya kapan hari kiamat terjadi? Beliau hanya menjawab , “Yang ditanya tidak lebih tau dari yang bertanya.” Artinya, “ Rasulullah saw memang tidak mengetahui hari terjadi kiamat, semua itu diserahkan urusanya kepada Allah SWT.
Allah SWT menegaskan dengan gambalang dalam Al-Qur’an sebagai berikut. Firman-Nya, “(Orang-orang kafir) bartanya kapadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit, kapankah terjadinya. Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya). Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). Kamu hanya memberi peringatan bagi siapa yang takut kapadanya (hari barbangkit). Pada hari mereka melihat berbangkit itu, maka seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebantar saja) di waktu soreh atau pagi,” (QS. An-Nazi’at [79]: 42-46).
Allah SWT berfirman, “Mereka mananyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah Terjadi”. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahua tentang kiamat itu ada pada sisi Tuhanku, tidak seorangpun yang dapat mejelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan bumi. Kiamat itu tidak akan datang kapadamu melaikan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu ada di sisi Tuhan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”. (QS. Al-A’raf [7]: 187).
Rasulullah saw bersabda, “Ada lima perkara yang hanya diketahui Allah.” Lalu beliau mambacakan ayat, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sejalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dialah Yang menurunkan hujan , dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tidak seorang pun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman [31]: 34)
Jelaslah tidak ada seorang pun yang tahu, termasuk Rasulullah saw, terjadinya hari iamat selain Allah SWT. Adanya berbagai ramalan dan prediksi seputar terjadinya kiamat sekian ratus atau ribu tahun lagi, adalah perkara yang tidak dapat dibenarkan adanya. Ia secara tidak langsung lebih tahu dari Allah dan Rasul-Nya.
Islam Akan Kembali Asing
“Sesungguhnya Islam permulaan (datang) keadaan asing dan akan kembali asing. Maka berbahagialah bagi mereka yang (dianggap) asing. Mereka bertanya : “Wahai Rasulullah, siapakah mereka (yang dianggap)asing itu ? Beliau menjawab : orang-orang yang berbuat baik di kala rusaknya manusia”. (H.R. Muslim).
Kedatangan Islam pertamakali dibawa oleh Rasulullah saw. Dianggap asing oleh mereka Bangsa Arab. Memusuhi kedatangan Islam dengan berbagai upaya agar Islam yang asing itu tidak berkembang di Jazirah Arab. Ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw. Dianggap tidak cocok dengan keadaan zaman jahiliyyah. Maka tidak mustahil Rasulullah dikatakan pemecah belah persatuan, penghambat kemajuan, gila dan sebagainya.
Menurut isyaratnya Rasulullah saw. Dalam Hadis diatas, bahkan kelak akan datang suatu masa diakhir zaman banyak orang yang tidak mengerti apa itu Islam, apa itu ajarannya dan sebagainya. Banyak orang yang tidak mengerti dan melaksanakan tentang shalat, puasa, zakat dan haji, tidak mengenal hak dan kewajiban, yang halal dan yang haram dsb. Namun, bahkan sebagian dari mereka mereka dengan ringan mengucapkan “saya seorang Muslim”.
" Maka bahwasanya siapa yang hidup (lama) di antaramu niscaya akan melihat perselisihan (faham) yang banyak. Ketika itu pegang teguhlah Sunnahku dan Sunnah Khalifah Ar Rasyidin yang diberi hidayah. Pegang teguhlah itu dan gigitlah dengan gerahammu." (Hadis riwayat Imam Abu Daud dan lain-lain. Lihat Sunan Abu Daud juzuk 4, muka surat 201)
wallahu a’lam

Tidak ada komentar: