Satuan terkecil dari makhluk hidup adalah sel. Segala
aktivitas sel diatur oleh inti sel (nukleus). Di dalam inti, terkandung
substansi genetik yang terdapat dalam kromosom . Istilah kromosom
diperkenalkan pertama kali oleh W. Waldeyer pada tahun 1888. Kromosom
berasal dari kata chrome yang berarti warna dan soma berarti badan. Kromosom dapat diartikan sebagai badan yang mampu menyerap warna.
1. Bentuk dan Ukuran KromosomJika
inti sel mengandung informasi genetis, dalam bentuk apakah informasi
tersebut dapat ditemukan? Berbagai penelitian telah menemukan adanya
struktur spesifik dalam inti sel pada sel yang sedang membelah. Struktur
tersebut dapat menyerap warna sehingga dinamakan kromosom. Setiap
spesies memiliki jumlah kromosom yang khas. Sebagai contoh, kromosom
pada sel manusia berjumlah 46 buah, tanaman kapas 52 buah kromosom, ayam
kalkun 82 buah kromosom, dan beberapa jenis paku memiliki lebih dari
1.000 buah kromosom.
Kromosom tersusun atas DNA yang berkondensasi bersama
protein histon di dalam inti sel, membentuk struktur bernama
nukleosom. DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiriboneukleat
merupakan substansi
pembawa pembentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom berkelompok dan membentuk benang yang lebih kompak, yang dinamakan benang kromatin. Kromatin akan terlihat sebagai benang yang mengandung struktur manik-manik (beads on a string), yakni nukleosom.
pembawa pembentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom berkelompok dan membentuk benang yang lebih kompak, yang dinamakan benang kromatin. Kromatin akan terlihat sebagai benang yang mengandung struktur manik-manik (beads on a string), yakni nukleosom.
Benang kromatin ini ditemukan di dalam inti sel.
Ketika sel akan membelah, benang kromatin membentuk pilinan yang semakin
padat sehingga dapat terlihat menggunakan mikroskop. Struktur yang
dihasilkan oleh pengompakan benang kromatin tersebut dikenal sebagai
kromosom. Sebelum sel membelah, molekul DNA dari setiap kromosom
berduplikasi sehingga terbentuk lengan kromosom ganda yang disebut
kromatid.
Pada kromosom terdapat suatu daerah terang yang
tidak mengandung gen, dinamakan sentromer . Bagian ini memiliki peranan
sangat penting pada proses pembelahan sel. Di bagian inilah benang
gelendong menempel untuk
bagian kromosom pada masing-masing kutub pembelahan yang berlawanan.
bagian kromosom pada masing-masing kutub pembelahan yang berlawanan.
Benang gelendong melekat pada bagian sentromer, yakni
kinetokor. Berdasarkan letak sentromer, kromosom dapat dibedakan
menjadi beberapa bentuk. Ada kromosom yang memiliki satu lengan dan ada
pula yang memiliki dua lengan. Ada yang memiliki lengan sama panjang dan
ada pula yang tidak. Bentuk-bentuk kromosom tersebut adalah:
1) telosentrik , yakni kromosom yang letak sentromernya berada di ujung kromosom;
2) akrosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati salah satu ujung kromosom;
3) submetasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati bagian tengah kromosom;
4) metasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di tengah-tengah sehingga bentuk kromosom tampak seperti huruf V.
1) telosentrik , yakni kromosom yang letak sentromernya berada di ujung kromosom;
2) akrosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati salah satu ujung kromosom;
3) submetasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati bagian tengah kromosom;
4) metasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di tengah-tengah sehingga bentuk kromosom tampak seperti huruf V.
2. Tipe Kromosom
Setiap organisme memiliki jumlah kromosom yang berbeda-beda, sebagai contohnya perhatikanlah Tabel 3.1. Sel tubuh manusia memiliki 23 pasang kromosom homolog. Jumlah macam kromosom homolog disebut ploid. Pada sel tubuh jumlahnya selalu berpasangan atau 2 set sehingga disebut diploid (di = dua) atau 2 n. Sel gamet atau sel kelamin memiliki setengah dari jumlah kromosom tubuh atau 1 set kromosom akibat pembelahan meiosis. Jadi, sel sperma dan sel telur manusia hanya memiliki 23 kromosom, sedangkan sel kelamin lalat buah hanya memiliki 4 kromosom. Jumlah kromosom ini disebut haploid atau n.
Setiap organisme memiliki jumlah kromosom yang berbeda-beda, sebagai contohnya perhatikanlah Tabel 3.1. Sel tubuh manusia memiliki 23 pasang kromosom homolog. Jumlah macam kromosom homolog disebut ploid. Pada sel tubuh jumlahnya selalu berpasangan atau 2 set sehingga disebut diploid (di = dua) atau 2 n. Sel gamet atau sel kelamin memiliki setengah dari jumlah kromosom tubuh atau 1 set kromosom akibat pembelahan meiosis. Jadi, sel sperma dan sel telur manusia hanya memiliki 23 kromosom, sedangkan sel kelamin lalat buah hanya memiliki 4 kromosom. Jumlah kromosom ini disebut haploid atau n.
Tabel Jumlah Kromosom Tubuh beberapa Organisme
Setiap makhluk hidup eukariotik selalu memiliki dua
jenis kromosom, yaitu gonosom (kromosom kelamin) dan autosom (kromosom
tubuh). Kedua jenis kromosom ini diperkenalkan kali pertama oleh T. H.
Montgomery.
a. Kromosom Tubuh (Autosom)
Autosom berfungsi mengatur dan mengendalikan sifat-sifat tubuh makhluk hidup. Kromosom ini tidak berperan dalam mengatur jenis kelamin. Autosom terdapat pada individu jantan dan individu betina dengan jumlah yang sama dan berpasangan (diploid).
b. Kromosom Kelamin (Gonosom)
Gonosom memiliki banyak nama lain, di antaranya aelosom atau heterokromosom atau kromosom kelamin. Kromosom ini memiliki susunan pasangan yang berbeda pada individu jantan dan betina. Pada manusia gonosom berjumlah 1 pasang atau 2 buah kromosom. Jumlah tersebut sama dengan gonosom yang terdapat pada lalat buah.
a. Kromosom Tubuh (Autosom)
Autosom berfungsi mengatur dan mengendalikan sifat-sifat tubuh makhluk hidup. Kromosom ini tidak berperan dalam mengatur jenis kelamin. Autosom terdapat pada individu jantan dan individu betina dengan jumlah yang sama dan berpasangan (diploid).
b. Kromosom Kelamin (Gonosom)
Gonosom memiliki banyak nama lain, di antaranya aelosom atau heterokromosom atau kromosom kelamin. Kromosom ini memiliki susunan pasangan yang berbeda pada individu jantan dan betina. Pada manusia gonosom berjumlah 1 pasang atau 2 buah kromosom. Jumlah tersebut sama dengan gonosom yang terdapat pada lalat buah.
Pada manusia dan lalat buah terdapat perbedaan
gonosom antara jantan dan betina. Pada lalat buah jantan, satu gonosom
berbentuk batang diberi simbol X dan satu gonosom berbentuk bengkok di
beri simbol Y. Dengan demikian gonosom jantan disimbolkan dengan XY.
Pada betina kedua gonosom berbentuk batang dan disimbolkan dengan XX.
Oleh karena itu, jumlah kromosom lalat buah jantan dapat dituliskan 3AA
+ XY atau 6A + XY, sedangkan betina 3AA + XX atau 6A + XX. Adapun jumlah kromosom manusia laki-laki 22 AA + XY atau 44A + XX, sedangkan perempuan 22AA + XY atau 44A + XX.
+ XY atau 6A + XY, sedangkan betina 3AA + XX atau 6A + XX. Adapun jumlah kromosom manusia laki-laki 22 AA + XY atau 44A + XX, sedangkan perempuan 22AA + XY atau 44A + XX.
Jumlah kromosom tubuh dapat mengalami kelainan antara lain oleh mutasi
atau kanker. Jika jumlah kromosomnya 3 set disebut triploid , 4 set disebut
tetraploid, dan jika jumlahnya banyak disebut poliploid. Sel kelamin (sel sperma atau sel telur) hanya memiliki satu kromosom kelamin (gonosom) sehingga sel kelamin dari betina hanya memiliki gonosom X. Adapun sel kelamin jantan memiliki gonosom X atau Y yang akan menentu-kan jenis kelamin individu setelah terjadi fertilisasi.
atau kanker. Jika jumlah kromosomnya 3 set disebut triploid , 4 set disebut
tetraploid, dan jika jumlahnya banyak disebut poliploid. Sel kelamin (sel sperma atau sel telur) hanya memiliki satu kromosom kelamin (gonosom) sehingga sel kelamin dari betina hanya memiliki gonosom X. Adapun sel kelamin jantan memiliki gonosom X atau Y yang akan menentu-kan jenis kelamin individu setelah terjadi fertilisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar